Minggu, 19 Agustus 2018

Menempati Posisi Atas di Beberapa Polling Akun Twitter Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno

Menempati Posisi Atas di Beberapa Polling Akun Twitter Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno
Fakta Id. Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra mengapresiasi atas hasil dari sejumlah polling di media sosial Twitter yang memenangkan pasangan bakal Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.Polling tersebut diadakan oleh sejumlah figur publik dan beberapa media di akun twitternya seperti Iwan Fals, Fahira Idris dan Indonesia Lawyers Club (ILC). 
 
“Suasananya sudah ganti presiden,” ungkap Ferry saat ditemui sejumlah awak media.
 
Meskipun demikian, Ferry mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan terlena dengan hasil polling tersebut, Sebab menurutnya hal tersebut itu bukan satu-satunya patokan.
“Jangan merasa menang di awal. Karena merasa menang di awal adalah sumber kekalahan. Patokannya kerja keras,” kata Ferry.
 
Salah satu hasil polling yang memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga di twitter adalah akun Twitter milik penyanyi Iwan Fals, @iwanfals.
 
Dalam polling yang diselenggarakan selama sehari pada 10 Agustus lalu itu mendapatkan hasil 67% memilih Prabowo-Sandiaga, 27% memilih Jokowi-Maruf dan 6% Golput.
 
Polling lain yang menyatakan Prabowo-Sandiaga menang adalah akun Twitter milik Indonesia Lawyers Club (ILC), @ILC_tvOnenews, dengan angka 63% dari 110.279 responden. Jokowi-Maruf mendapat 26% dan Golput 10%.

Tempatkan Prabowo-Sandi Sebagai Pemenang, Hasil Poling Iwan Fals di Twitter

Tempatkan Prabowo-Sandi Sebagai Pemenang, Hasil Poling Iwan Fals di Twitter
Indonesia Faktual. Setelah pengumuman pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019, banyak berbagai pihak melakukan poling di media sosial. Poling tersebut dilakukan tak lain hanya ingin mengetahui pilihan pengguna media sosial terkait sosok siapa capres-cawapres yang menjadi pilihannya.

Salah satunya, musisi ternama Iwan Fals yang melakukan poling terkait kedua pasang capres-cawapres di akun Twitter-nya.  Ia membuat voting pada 10 Agustus 2018 lalu.

Ia menyingkat nama pasangan capres-cawapres Jokowi- Ma’ruf Amin dengan singkata JokMar. Sementara pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno disingkat PraSan.

Dari poling yang telah dilakukan, ternyata pasangan Prabowo-Sandiaga Uno memperoleh poling terbanyak dengan memperoleh 68 persen. Sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf hanya memperoleh 27 persen. Lalu untuk yang tidak memilih keduanya hanya 5 persen. Voting tersebut diikuti oleh 50.216 netizen.

Sandiaga Uno, Bakal calon wakil presiden menyikapi hasil poling tersebut dengan merespons dirinya dianggap lebih milenial dibanding bakal capres petahana Presiden Joko Widodo.

Menurut Sandi, milenial dilihat dari siapa yang memiliki terobosan di bidang ekonomi.
“Pak Jokowi milenial banget. Saya lihat ini bukan siapa lebih milenial tapi siapa yang bisa membuat satu terobosan dibidang ekonomi yang berdampak pada lapangan pekerjaan, berdampak kepada harga-harga yg terjangkau,” papar bakal calon Cawapres 2019 itu saat ditemui di Jakarta.

Sandiaga Uno mengatakan dengan begitu akan berdampak pada percepatan pembangunan dan menjadi isu utama di Pilpres 2019 yang akan datang.

“Berdampak kepada percepatan pembangunan dan itu yang saya rasa menjadi isu utama dari pemilihan presiden di 2019,” tutur mantan wakil gubenur jakarta itu.

Prabowo Subianto ziarah ke makam Raja Mataran Imogiri

Prabowo Subianto ziarah ke makam Raja Mataran Imogiri
Indo Pojok. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berziarah ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Prabowo dan rombongan yang mengenakan pakaian pranakan Mataram sesuai aturan masuk ke kawasan makam raja-raja yang tiba sekitar pukul 14.25 WIB itu disambut para abdi dalem dan juru kunci makam itu.

Setelah menyalami para abdi dalem, Prabowo bersama rombongan langsung menuju makam Sultan Agung Hanyokrokusumo setelah berjalan beberapa menit, meski begitu Prabowo hanya tersenyum dan tidak berkata apapun.

Selama perjalanan dari gerbang menuju makam Prabowo Subianto belum bisa diwawancarai para wartawan, hanya saja salah satu dari rombongan berkata,”Nanti ya (wawancaranya), setelah ini,” kata pria itu.

Prabowo dan rombongan masuk kawasan makam dari pintu timur atau arah ke Mangunan Dlingo Bantul. Sebelum kunjungannya ke makam raja-raja Imogiri, Prabowo mengunjungi Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede Yogyakarta.

Mengutip dari Antara, Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Gerindra DIY Dharma Setiawan di sela menunggu kedatangan Praboro mengatakan ziarah tersebut merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.

“Karena Pak Prabowo ini keturunan trah HB (Hamengku Buwono) Ke-II, jadi acaranya tadi ke (makam raja-raja) Kotagede dulu, setelah dari Kotagede baru ke sini (makam Imogiri),” katanya.

Menurut dia, ziarah Prabowo Subiantoro ke makam raja-raja di DIY ini sudah beberapa kali dilakukan, bahkan menurutnya jalan rusak menuju makam pihak keluarga yang memperbaiki.

Setelah Gagal Menjadi Cawapres 2019, Mahfud Md Buka-bukaan Tentang Dirinya Saat Pemilihan Cawapres 2019

Setelah Gagal Menjadi Cawapres 2019, Mahfud Md Buka-bukaan Tentang Dirinya Saat Pemilihan Cawapres 2019
Liputan Faktual. Setelah diumumkan Ma’ruf Amin sebagai Cawapres pendamping Joko Widodo, Mahfud Md buka-bukaan tentang kegagalan dirinya menjadi cawapres untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Mahfud Md mengatakan bahwa dirinya itu ‘dijegal’ lewat ‘label’ kader NU termasuk adanya ancaman NU meninggalkan Jokowi di Pilpres 2019.

Pada salah satu acara Tvone yaitu Indonesia Lawyers Club, Mahfud Md mengungkapkan dinamika politik terkait pemilihan cawapres. Selain itu juga mengungkapkan tentang komunikasi dirinya dengan pihak Istana, Mahfud juga menemui Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.

“Saya bertemu Pak Aqil pada hari Rabu (8/8), Saya bilang Pak Aqil itu NU mengeluarkan surat pernyataan begitu kader 4 orang. Ok, saya tidak keberatan tapi kalau presiden mau di luar itu, tidak menolak” Ucap Mahfud Md.

Dalam pertemuan tersebut Mahfud Md menyinggung tentang pernyataan soal dirinya yang diberi label bukan kader NU. “Saya bilang apa juga haknya NU itu mengancam-ngancam kalau bukan kader NU, NU akan tidur. NU pastinya akan meninggalkan pemerintah. Apa betul ada begitu” Ujar Mahfud Md yang mengulangi pembicaraanya dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.

Mahfud Md bicara soal pernyataan Ketua PBNU Robikin Emhas pada Rabu (8/8) yang menyatakan NU akan meninggalkan Jokowi bila cawapres yang dipilih bukan kader NU.  Pernyataan ini disebut Mahfud memunculkan ‘kegaduhan’’
Hal ini langsung dibantah oleh Ketua Umum PBNU yaitu Said Aqil Siroj “Tidak ada pernyataan seperti itu”. Padahal pernyataan tersebut menyatakan dan yang menyuruh itu Kiai Ma’ruf Amin.

Bagaimana saya bisa tahu Kiai Ma’ruf Amin? Muhaimin bicara kepada saya. Hehe.. ini saya menceritakan yang sebenarnya, Ini menarik loh ceritanya. Saya sih jujur-jujuran aja sih” Ujar Mahfud Md.

Konfirmasi tentang label Kader NU dan ancaman NU meninggalkan Jokowi saat ditanyakan langsung oleh Mahfud bertemu dengan Muhaimin Iskandar di restoran , Jl. Taman MPU Sendok, Kebayoran Baru, Jaksel. Mahfud Md mengungkapkan ia dipertemukan Cak Imin atas inisiatif Eks Waketum PBNU As’ad Said Ali.

“Nah disitulah saya bertemu dengan Muhaimin,  wah ternyata kita dipermainkan oleh politik…,” Ujar Mahfud Md

“Terus saya tanya gimana itu main ancam-ancam? Nggak itu yang nyuruh Kiai Ma’ruf katanya. Gimana ceritanya? Gini katanya, biar clear ya, Rabu jam 11 atau jam berapa Kiai Ma’ruf dipanggil oleh presiden, Aqil Siroj dipanggil oleh presiden, Muhaimin dipanggil,” lanjut Mahfud.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Muhaimin–dijelaskan Mahfud– bicara soal Jokowi yang tidak menyebut nama cawapres dalam pertemuan terpisah dengan tiga tokoh tersebut.

Titiek Soeharto Sangat Percaya Prabowo Menang

Titiek Soeharto Sangat Percaya Prabowo Menang
Tabloid Indo. Ketua DPP Partai Berkarya Siti Hediati Heriyadi alias Titiek Soeharto ikut mendampingi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketika mendaftar sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke Kantor Pemilihan Umum (KPU), Hari jumat. Putri Presiden Kedua RI Soeharto yakin Prabowo kali ini terpilih sebagai presiden periode mendatang.

“Insya Allah, kami harus yakin bahwa namanya bertanding, kami harus yakin menang,” kata mantan istri Prabowo di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Pada Hari Jumat.

Ia juga meyakini Prabowo memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun Indonesia ke depan. Ia berharap pasangan Prabowo-Sandi bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Bekas Politikus Partai Golkar itu mengaku Prabowo datang ke keluarga cendana untuk meminta dukungan. Menurutnya, Prabowo datang setelah mendeklarasikan dirinya bersama Sandiaga sebagai pasangan yang bakal maju pada pemilihan presiden 2019.

Karena itu, Partai Berkarya akan bersama-sama mengikuti jalan rencana daripada pasangan Prabowo-Sandiaga. “Kami percaya bahwa pasangan ini akan bisa membawa Indonesia ke depan lebih baik,” Pungkasnya.

Prabowo-Sandiaga resmi menjadi pasangan capres-cawapres usai mendaftarkan diri di Kantor KPU, Jakarta, Jumat siang.

Surat Mundurnya Sandiaga Sebagai Wakil Gubernur DKI

Surat Mundurnya Sandiaga Sebagai Wakil Gubernur DKI
Nasional Indonesia. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan surat pemberhentian dari jabatannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat
Ia mundur setelah secara resmi mengumumkan akan maju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.

“Dengan ini saya Sandiaga Salahuddin Uno, lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969, alamat di Kebayoran Baru, jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan ini saya menyampaikan surat pernyataan berhenti dari jabatan saya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, masa jabatan 2017/2022, surat ini saya tanda tangani. Jakarta, 9 Agustus 2018,” tulis Sandiaga membacakan surat pernyataan tersebut.

Surat pernyataan mundur itu sesuai dengan pasal 78 UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
Selain itu, ada juga surat pengantar kepada Anies yang diserahkannya untuk memohon kebijakan gubernur agar menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Sementara itu, Anies mengungkapkan surat Sandiaga sebagai Wakil Gubernur, untuk mengundurkan diri telah ditandatangani 9 Agustus 2018.

“Saya sudah siapkan suratnya, jadi kalau tadi pak wagub, memberikan dua surat, satu adalah surat pernyataan berhenti dan satu lagi adalah surat kepada gubernur,” tuturnya Anies.

Gubernur membuat surat kepada presiden meminta agar dilakukan penetapan pemberhentian, lewat Kementerian Dalam Negeri dan satu lagi kepada DPRD untuk segera diumumkan.

“DPRD mengumumkan, Presiden menetapkan. Insya Allah surat diberi hari ini,” Ujarnya Anies.

Sandiaga juga mengucapkan terima kasih kepada Anies yang selama ini membimbingnya.
“Makasih pak Anies selama ini bimbingannya. I am gonna miss this place, sekali-sekali boleh dong kangen main ke sini,” Pungkasnya Sandiaga.

Kemudian keduanya berpelukan erat dan suasana terasa haru. Anies juga memuji Sandiaga yang sangat dinamis dan aktif. Dan sudah lama berteman dan bersahabat.

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah
Monitor Berita. pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengunjungi kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Terkait dengan hal tersebut, Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah  memaparkan enam poin perihal agenda strategis untuk Prabowo-Sandi.

Poin pertama, Haedar mengatakan, pemimpin negara harus mengutamakan agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa Indonesia yang hendaknya menjadi fondasi nilai dan inspirasi yang mendasar. Hal ini untuk mewujudkan kebijakan strategis serta arah moral spiritual bangsa.

“Jangan sampai ada kebijakan yang bertentangan dengan nilai dasar luhur yang hidup dalam jatidiri bangsa dan menghindari primordialisme SARA,” Pungkasnya Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Poin kedua, menegakkan kedaulatan negara di bidang politik, ekonomi dan budaya termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Termasuk dalam menjaga kedaulatan negara dari penetrasi asing.

Sementara itu, poin ketiga ialah seorang pemimpin negara perlu menjaga kesenjangan sosial-ekonomi secara progresif dengan kebijakan yang lebih berani.

Keempat, rekontruksi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia sebagai prioritas. Termasuk dan memanfaatkan 20 persen anggaran pendidikan sebagaimana mana amanat konstitusi,” paparnya.

Poin kelima, pemerintah harus mampu melakukan kebijakan reformasi birokrasi yang progresif dan sistemik dengan prinsip good governance. Menjunjung tinggi meritokrasi tanpa disandera kepentingan politik partisan.

Terakhir, melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif dan berdaulat dalam melindungi kepentingan dalam negeri, serta menjadikan Indonesia selaku negara dengan penduduk muslim terbesar sebagai kekuatan strategis di dunia Islam,” pungkas Haedar.

Pada kesempatan itu, Prabowo mengungkapkan terima kasih atas penerimaan kunjungan dari pengurus PP Muhammadiyah. Bakal Capres Prabowo berharap PP Muhammadiyah menjadi ajang pembuka diskusi untuk memantapkan dirinya bersama Sandi maju Pilpres 2019 mendatang.

“Kami berharap bahwa Muhammadiyah bisa membuka pintu untuk bisa berdiskusi ilmiah, tapi kajian ilmiah supaya saat maju ke rakyat berdasarkan fakta bukan berdasarkan selera,” Jelas Prabowo Subianto Bakal Capres 2019.

Capres 2019 : Prabowo Janji Kembalikan Aset Negara Yang Telah Hilang

Capres 2019 : Prabowo Janji Kembalikan Aset Negara Yang Telah Hilang
Topik Aktual. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkomitmen untuk bisa menjaga, bahkan mengembalikan aset negara yang telah dijual oleh pemerintah Jokowi kepada negara lain bila dirinya terpilih menjadi Presiden di 2019 mendatang. Mantan Pangkostrad ini mengaku miris melihat situasi ekonomi yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo yang dikatakannya sangat merugikan negara. Hal ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat. Prabowo menyinggung dijualnya saham Pertamina kepada asing merupakan kegagalan pemerintah dalam menyelamatkan aset penting negara.

Oleh sebab itu, ia mengaku bila diberi amanat oleh rakyat untuk memimpin negeri ini, ia siap untuk bertaruh nyawa mengembalikan aset tersebut kepangkuan ibu pertiwi. “Dengan itikad untuk melakukan perbaikan mau tidak mau kita harus ubah melalui kekuasan politik dan oleh karena itu saya dengan jajaran Gerindra kami terus berjuang minta mandat rakyat untuk kami bisa mengembalikan kekayaan aset negara dan menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia melalui pengamanan aset,” ujar Prabowo.
 
Ijtimak ulama yang digagas oleh Persatuan Alumni 212 dibawah komando imam besar FPI Rizieq Shihab ini meminta agar segera dibentuk koalisi keumatan yang di dalamnya berisikan untuk segera memutuskan nama capres beserta cawapresnya sebagai simbol melawan pemerintahan yang dianggap dzalim tersebut. “Kami sangat menghargai imam besar GNPF yang minta koalisi segera dibentuk. Walaupun tidak terlalu nyata, sebetulnya koalisi PKS, Gerindra, dan PAN adalah de facto berjalan,” terangnya.
 
Lebih jauh mantan menantu penguasa orde baru ini juga mengaku akan legowo bila ada calon lain yang lebih baik daripada dirinya berdasarkan Ijtimak ulama tersebut. “Kita harus melakukan perubahan. Saya siap menjadi alat perubahan. Saya siap menjadi alat umat dan rakyat Indonesia tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik saya siap mendukung kepentingan umat dan rakyat indonesia,” tuturnya. “Itu komitmen saya bahwa dengan komitmen saya dan Gerindra, kita akan berjuang untuk kepentingan bangsa, rakyat dan umat dan kedaulatan. Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, tidak menjadi antek aseng dan asing,” sambungnya.
 
Seperti diketahui, Ijtimak ulama sendiri adalah suatu mekanisme pemilihan pemimpin yang dalam hal ini adalah capres dan cawapres yang telah mendapatkan persetujuan dari seluruh ulama yang ada di dalamnya. Pemimpin yang terpilih nanti dipastikan mereka adalah pemimpin yang dikagumi dan didukung penuh oleh umat Islam diseluruh Indonesia.

Politik Isu Dugaan Menculik Aktivis 1998, Cak Nun : orang hilang itu dikembalikan ke masyarakat makanya mereka berterima kasih kepada Prabowo

 Politik Isu Dugaan Menculik Aktivis 1998, Cak Nun : orang hilang itu dikembalikan ke masyarakat makanya mereka berterima kasih kepada Prabowo
Jurnal Fakta. Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kembali maju sebagai Capres pada Pilpres 2019 yang akan datang.

Isu penculikan aktivis pada 1997-1998 pun kembali ramai di media sosial.

Sebuah video Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menceritakan kesialan Prabowo Subianto saat aksi penculikan pun diunggah di youtube pada 11 Agustus 2018 lalu.

“Prabowo itu salah satu yang diperintah, jdi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok2 aktivis pada tahun 1997,” kata Cak Nun dalam video tersebut.

Namun, Cak Nun menyebut Prabowo Subianto mendapat kesialan saat menjalankan perintah tersebut.

“Nah sialnya, Prabowo itu ketika dia menculik tapi tidak dimusnahkan, terus jadi orang hilang itu.

Yang diculik oleh pasukannya Prabowo ini dikembalikan ke masyarakat. Makanya sekarang mereka ikut Gerindra. Memang diculik, tapi ora dipateni. ngono loh, iki salahe dee neng kene kui (itu salahnya dia disitu itu). Kudune dipateni ora ono masalah wes, sebagaimana kelompok-kelompok yang lain. Makanya Pius (Pius Lustrilanang), Haryanto Taslam, mereka ikut Gerindra sejak awal, mereka berterima kasih kepada Prabowo ngono loh,” kata Cak Nun.

Haryanto Taslam kini telah meninggal dunia. Di meninggal di Jakarta pda 14 Maret 2015 pada usia 60 tahun.

Dari laman wikipedia, Haryanto Taslam atau biasa dipanggil “Hartas” adalah seorang tokoh politik yang dikenal sebagai mantan aktivis era reformasi 1998 dan menjadi salah satu korban penculikan bersama dengan sejumlah aktivis demokrasi pada periode 1996-1998 seperti, Desmond Junaidi Mahesa, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, Andi Arief.

Sebelumnya ia juga pernah menjadi Pemimpin Perusahaan Tabloid Detik yang dibredel pada 21 Juni 1994. Selain itu, ia juga pernah bergabung dengan partai PDI perjuangan dan menjadi anggota DPR periode 1999-2004 dari PDIP.

Kenangan dan pemikirannya sempat dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul ’40 Hari Digenggam Kekuasaan’, terbitan Forum Indonesia Maju dan diterbitkan pada tahun 2008. Buku tersebut berisi pengalaman pribadinya pada saat penculikan selama 40 hari tahun 1998.

Hubungan Haryanto Taslam dengan Gerindra baru terjalin pada tahun 2009. Dia berpindah dari PDIP ke Partai Gerindra. Di Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto, Haryanto Taslamaktif sebagai Direktur Media Center di partai ini. Selanjutnya sejak tahun 2012, Hartas menjadi Dewan Pembina di Partai Gerindra.

Begitu juga dengan Pius Lustrilanang juga terjun ke politik dengan masuk ke partai Gerindra dan dikenal sebagai panglima Roemah Djoeang, inkubator politik Gerindra. Begitu juga dengan Desmond yang saat ini menjadi petinggi partai Gerindra.

Hari ini ketika Jokowi dan Prabowo Subianto kembali bertarung di Pilpres 2019. Isu penculikan kembali di goreng meski dianggap usang dan tidak masuk akal karena seperti kata cak nun orang-orang yang dituduhkan di culik oleh Prabowo ternyata bergabung bersama Prabowo. Lalu apa pantas kata penculik dan pelanggar ham ditujukkan ke prabowo?

Kebaikan Prabowo Yang Tertutup Kesialan Dalam Isu Penculikan Aktivis

Kebaikan Prabowo Yang Tertutup Kesialan Dalam Isu Penculikan Aktivis
Siaran Media. Usai Ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto, menyatakan maju kembali maju sebagai Capres pada Pilpres 2019 yang akan datang, di media sosial kembali diramaikan oleh isu penculikan aktivis pada 1997-1998.

Sebuah Video yang di unggah di Youtube pada 11 agustus 2018, menggambarkan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, tengah menceritakan Prabowo Subianto saat aksi penculikan.

“Prabowo itu salah satu yang diperintah, jadi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok2 aktivis pada tahun 1997,” kata Cak Nun dalam video tersebut.

Namun, Cak Nun menyebutkan bahwa Prabowo Subianto mengalami kesialan saat menjalankan perintah tersebut.

“Nah sialnya, Prabowo itu ketika dia menculik tapi tidak dimusnahkan, terus jadi orang hilang itu. Yang diculik oleh pasukannya Prabowo ini dikembalikan ke masyarakat. Makanya sekarang mereka ikut Gerindra. Memang diculik, tapi ora dipateni. ngono loh, iki salahe dee neng kene kui (itu salahnya dia disitu itu). Kudune dipateni ora ono masalah wes, sebagaimana kelompok-kelompok yang lain. Makanya Pius (Pius Lustrilanang), Haryanto Taslam, mereka ikut Gerindra sejak awal, mereka berterima kasih kepada Prabowo ngono loh,” kata Cak Nun.

Kini Haryanto Taslam telah meninggal dunia. Pada usia 60 tahun, beliau meninggal di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2015.

Dilansir dari Wikipedia, Haryanto Taslam biasa di panggil “Hartas” adalah seorang yang dikenal sebagai mantan aktivis era reformasi 1998 dan telah menjadi seorang tokoh politik. Haryanto Taslam adalah salah satu korban penculikan bersama dengan sejumlah aktivis demokrasi pada periode 1996-1998 seperti, Desmond Junaidi Mahesa, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, Andi Arief.

Sebelum terjun ke dunia politik , ia pernah menjadi seorang pemimpin di Perusahaan Tabloid Detik. Yang kemudian pada tanggal 21 Juni 1994, perusahaan tersebut di Bredel.

Haryanto Taslam juga pernah bergabung dengan partai PDI perjuangan dan menjadi anggota DPR periode 1999-2004 dari PDIP.

Kenangan dan pemikirannya telah tertuang dalam sebuah buku yang berjudul ’40 Hari Digenggam Kekuasaan’. Buku yang diterbitkan oleh Forum Indonesia maju ini  berisi pengalaman pribadi Haryanto Taslam atas penculikannya selama 40 hari tahun 1998. Dan telah diterbitkan pada tahun 2008.

Pada tahun 2009 hubungan Haryanto Taslam dengan Gerindra baru mulai terjalin. Dia berpindah dari PDIP ke Partai Gerindra. Di Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto, Haryanto Taslam menjadi anggota yang aktif , maka kemudian diangkat sebagai Direktur Media Center di partai ini. Kemudian sejak tahun 2012, Hartas menjadi Dewan Pembina di Partai Gerindra.

Sedangkan Pius Lustrilanang juga tengah terjun ke politik, dan telah bergabung ke partai Gerindra yang kemudian dikenal sebagai panglima Roemah Djoeang, inkubator politik Gerindra. Begitu juga dengan Desmond yang saat ini menjadi petinggi partai Gerindra.

Kini ketika Jokowi dan Prabowo Subianto kembali bertarung di Pilpres 2019. Isu penculikan tersebut kembali di angkat meskipun hal tersebut sudah dianggap usang dan tidak masuk akal karena seperti yang dikatakan Cak Nun,  orang-orang yang dituduhkan telah culik oleh Prabowo malah ternyata bergabung bersama Prabowo. Lalu apakah masih  pantas kata penculik dan pelanggar ham ditujukkan ke prabowo?